Kita semua sepakat yang namanya usaha / pekerjaan ( apapun ) pasti memiliki peluang dan resiko. Ada sisi "enak" dan "tidak enak" dalam menjalani usaha tersebut.
Setiap jenis usaha memiliki hambatan ( entry of barrier ) yang berbeda-beda. Biasanya semakin mudah entry of barrier nya, maka success of barrier nya semakin sulit. Logikanya jika semakin banyak dan gampang orang masuk ke bisnis tersebut, maka tingkat persaingannya semakin tinggi. Kemungkinan berhasil semakin kecil.
Ada pepatah bahasa inggris mengatakan Easy Come Easy Go, mudah masuk maka mudah pergi. Sulit masuk maka ( jika berhasil masuk ) biasanya sulit pergi ( mampu bertahan dan relatif bisa berhasil ).
Namun problem utamanya bukan tentang besar / kecil hambatan, melainkan bagaimana kemampuan kita menghadapi hambatan tersebut. Segala sesuatu ada caranya, ada ilmunya.
Setiap bidang usaha memiliki karakteristik tersendiri. Kita harus memahami aturan main, rambu-rambu dan seluk beluk bidang usaha tersebut. Jika kita tau cara menjalankannya dengan baik dan benar, maka peluang keberhasilan semakin besar.
Kali ini kita akan membahas tentang berbagai macam tantangan dan kesulitan yang di hadapi para pelaku bisnis trading forex.
Bisnis ini memang memiliki segudang kelebihan dan kemudahan yang sangat "menggiurkan". Tapi juga ada resiko yang harus dipahami.
1. GAMPANG SERAKAH.
Dengan segala kemudahan yang dimiliki bisnis ini, misalnya bisa dimulai dengan modal kecil, bisa trading jam berapapun, trading dimana saja dan kapan saja ( asal ada laptop dan koneksi internet ) semuanya dapat dilakukan dengan mudah. Termasuk ingin profit berapa banyak ?
SEMUANYA SANGAT MUDAH DILAKUKAN.
Tinggal mengganti volume lot dari semula 1 menjadi 100. Maka potensi profit menjadi 100x lipat !!
Eitt.. Tapi jangan senang dulu ! Iya kalau transaksi kita berakhir dengan keuntungan, jika berakhir dengan kerugian maka potensi lossnya 100x lipat juga.
Di bisnis real ketika kita ingin mendapatkan untung 100x lipat, kita harus menjual barang lebih banyak ( 100x lipat ). Maka kita perlu kulak an barang 100x lipat juga kan ?
Tapi banyak keribetan dan kesulitan yang di hadapi, yaitu mikir nanti pengirimannya gimana ? Barang sebanyak itu akan disimpan di gudang mana ? Butuh modal lebih besar juga. Dan segala pemikiran ribet lainnya.
Belum lagi apakah sudah PASTI LAKU terjual barang sebanyak itu ? Jika ternyata prediksi meleset, barang jadi nganggur di gudang. Kita menanggung kerugian yang amat besar.
Bisnis real dengan segala keribetan yang ada, membuat kita SULIT SERAKAH. Banyaknya keterbatasan tersebut justru "menolong" kita terhindar dari resiko mudah serakah.
Hal ini sangat berbeda di trading. Tidak ada batasan, tidak ada keribetan, tidak ada "kesulitan". Semuanya serba klak klik di depan laptop, sangat mudah sekali serakah. Volume lot tinggal di ketik dimasukkan angka sesuka hati.
Ketika kondisi sangat bebas, maka kemampuan MENGENDALIKAN DIRI menjadi sangat penting.
HARAP DIPAHAMI : Resiko berbanding lurus dengan nafsu profit. Semakin ingin profit besar, resiko juga semakin meningkat.
Bagi seorang pemula wajib hukumnya DISIPLIN menggunakan lot terkecil dahulu sampai skill dan mental trading benar-benar berkembang dengan baik. Perlahan - lahan lot boleh di tingkatkan.
Ibaratnya sebagai pedagang HP yang masih pemula, tidak langsung kulak an 1000 unit. Pasti kulak an sedikit dulu, misal 10 unit. Nanti kalau semakin pandai berjualan, toko nya semakin rame dan banyak pelanggan, perlahan-lahan boleh kulak an HP semakin banyak.
Semuanya perlu proses. Kesuksesan besar selalu dimulai dari hal-hal kecil.
2. PERGERAKAN MARKET DI LUAR KENDALI KITA.
Pemain utama bisnis trading forex adalah bank-bank besar di seluruh dunia. Mereka menggunakan dana trilyunan dollar setiap melakukan transaksi. Mereka adalah investment banking, institusi trader, fund manager dan spekulan kelas dunia.
Kita sebagai trader retail sebenarnya cuma "penumpang gelap" di bisnis ini. Kita hanyalah debu. Jangan pernah berpikir bisa menggerakkan market dan market bergerak sesuai prediksi kita. Ini sangat konyol sekali ! Kita harus sadar diri.
Tugas kita adalah mempersiapkan dan mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Risk management dan Money management menjadi sangat penting.
Berbeda dengan bisnis real, misalnya kita punya toko. Market ada di tangan kita sendiri. Kita punya kendali penuh atas "market" toko kita.
Mau sepi atau rame, punya banyak / sedikit pelanggan, semua itu tergantung usaha kerja keras kita sendiri dalam melakukan promosi / marketing. Bagaimana supaya toko kita semakin dikenal banyak orang, sehingga toko tersebut dapat menghasilkan keuntungan.
3. MODAL BISA NOL / HABIS.
Point 3 ini ada kaitannya dengan point no 2.
Karena pasar / market tidak berada dalam kendali kita, maka harga dapat bergerak sampai sejauh yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Market is always unpredictable.
ALWAYS PREPARE THE WORST !
Tidak heran kita sering mendengar kisah orang-orang yang gagal di trading sampai modalnya habis. Hal itu disebabkan karena ketidaktauan dan ketidaksiapan dalam menjaga modal.
Money management mereka sangat buruk. Volume lot terlalu besar. Tanpa melakukan perhitungan yang matang ketika hendak melakukan transaksi. Perilaku trading seperti ini akan membawa mereka kepada kegagalan dan kehancuran ( Margin Call ).
Sebenarnya resiko ( bisa nol ) ini ada solusinya. Bagaimana supaya modal tidak habis sampai nol. Yaitu dengan melakukan DISIPLIN CUT LOSS.
Lebih baik "menyerah" pada loss-loss kecil, daripada terus bertahan berharap harga balik. Iya kalau balik, kalau tidak balik ? Justru loss-loss kecil itu akan menjadi loss sangat besar dan menghancurkan seluruh modal.
Kalau di bisnis real, modal kita sebenarnya bisa menjadi nol ketika barang dagangan benar-benar tidak laku terjual. Menjadi barang mati tersimpan di dalam gudang yang berdebu. Namun tentu kita akan berusaha sekuat tenaga bagaimana supaya barang tersebut laku terjual.
Dengan kita berusaha "mempromosikan" barang dagangan tersebut berarti kita menciptakan pasar. Berjuang sekuat tenaga agar barang bisa laku terjual. Jangan sampai menjadi barang mati.
Kalaupun gagal, seluruh modal kita masih ada wujudnya dalam bentuk barang. Ini menjadi sedikit "penghiburan" buat mereka ( meski sebetulnya tetap rugi kalau barangnya tidak laku ).
Demikianlah penjelasan tentang resiko yang dihadapi dalam menjalankan bisnis trading forex. Tidak ada Bisnis yang SEMPURNA. Trading forex atau bisnis real sama-sama memiliki kesulitan dan tantangannya sendiri.
Karena di trading kita tidak perlu melakukan promosi / marketing, maka solusi untuk menghadapi segala resiko tersebut ( market di luar kendali, dan modal bisa nol ) adalah Risk Management dan Money Management.
Kemampuan menjaga modal LEBIH PENTING daripada kemampuan mendapatkan Profit. Ketika kita terampil menjaga modal dan mampu bertahan "melewati" kerugian demi kerugian, akhirnya Profit otomatis kita peroleh.
PROFIT adalah Hasil dari Kemampuan mengelola resiko dan melindungi modal.
SALAM PROFIT KONSISTEN DAN OPTIMAL.
Silahkan SHARE Jika Bermanfaat.
Izin nyimak ya gan? Semoga artikelnya bermanfaat, salam kenal? :)
BalasHapus