Jaman sekarang profesi sebagai trader semakin digemari oleh banyak orang. Meskipun pelakunya sendiri kadang masih belum terlalu mengerti apa sih sebenarnya profesi trader itu ? Kerjaannya ngapain aja ? Produknya apa ? dan beragam pertanyaan lainnya.
Seiring berkembangnya Teknologi Internet, berkembang pula Peluang Bisnis yang berkaitan dengan teknologi internet tersebut. Istilah kerennya adalah Bisnis Online. Nah kalau trader didunia online nama bisnisnya adalah Trading Online.
Trading Online adalah Perdagangan disektor Finansial ( Financial Market ). Produk yang diperdagangkan adalah produk-produk finansial, seperti
- Valuta asing ( Forex / Currency )
- Saham ( Stock )
- Komoditi ( Futures ), ex : Gold, Oil,
- Opsi ( Options )
- Obligasi ( Bond )
- Reksa dana ( Mutual Fund )
Sebenarnya masih ada lagi produk finansial lainnya, namun yang paling populer dan semakin berkembang sejak lima tahun terakhir adalah Forex, Saham, Opsi, dan Reksa Dana. Dulu ketika jaman belum maju dan serba online seperti saat ini, produk finansial yang paling populer adalah Tabungan dan Deposito.
Produk finansial ( atau bisa juga disebut Instrument Investasi ) mana yang terbaik diantara jenis pilihan tersebut ? Tidak ada instrument investasi yang terbaik, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pilihan kembali kepada tiap individu / investor. Yang terpenting adalah investor memiliki pengetahuan yang benar tentang Instrument investasi yang dipilihnya. Bagaimana cara kerja, mekanisme serta peluang dan resikonya.
Prinsip Utama yang harus kita pahami dalam berinvestasi di Market Finansial adalah High Profit High Risk. Semakin besar potensi profitnya maka potensi resiko juga meningkat. Investor harus bijak dalam menyikapi hal ini, jangan hanya melihat / tergiur potensi profitnya saja tanpa mengerti sisi resikonya.
Prinsip selanjutnya yang tidak kalah penting untuk dipahami adalah jangan meletakkan telor dalam satu keranjang ( Do not put all eggs in one basket ). Bahasa populernya adalah Diversifikasi. Sebagai Investor yang bijak, kita harus sadar resiko.
Investasi sama seperti halnya bisnis, tidak ada yang pasti. Oleh karena itu jangan meletakkan seluruh / sebagian besar modal kita ke dalam satu Instrument Investasi saja, kita harus membagi capital ke beberapa instrument ( Asset Allocation and Money Management ).
Tujuannya agar jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, maka situasinya masih bisa dikontrol dan masih cukup capital untuk melakukan recovery.
Dengan semakin banyak pengalaman dan jam terbang anda sebagai trader / investor maka kemampuan anda dalam mengelola resiko akan semakin baik, Pengendalian diri dan psikologi trading semakin matang.
Be A Smarter Trader and Investor