Martingale merupakan salah satu strategi / metode yang cukup populer di kalangan para trader. Bagi anda yang belum tahu metode ini, saya akan menjelaskan secara detail pada postingan kali ini.
Martingale sendiri sebetulnya pengembangan dari metode averaging, tetapi dengan lot yang semakin besar. Banyak trader menyukai ( PRO ) metode ini, namun banyak juga yang trauma ( KONTRA ) disebabkan pengalaman rugi karena menggunakan metode ini.
Yang PRO,
- Probabilitas profit sangat tinggi.
- Tidak terlalu pusing menebak arah market.
- Lebih mengutamakan kekuatan Money Management.
- Resikonya sangat besar jika trend masih berlanjut.
- Butuh modal besar untuk ketahanan.
- Reward yang diterima tidak sebanding dengan risk yang ditanggung.
Penerapan dalam trading : Ketika ada posisi buy, kemudian harga bergerak turun kita membuka posisi buy lagi. Beberapa saat kemudian jika harga bergerak turun lagi, kita buka posisi buy lagi. Harga turun lagi, buka buy lagi.
Begitu seterusnya.
Dengan harapan nanti ketika terjadi pembalikan arah (reversal). Harga mulai bergerak naik, maka posisi buy yang terakhir PROFITNYA mampu menutupi lossnya posisi buy yang awal.
Tidak perlu HARUS menunggu harga berbalik full sampai level buy yang pertama. Cukup mencapai level BEP dan sudah profit, segera lakukan close all posisi.
Secara teori, tindakan ini memiliki resiko yang sangat besar ( terkesan melawan trend ). Tapi prakteknya tidak selalu demikian karena yang namanya resiko itu bisa dikontrol ( manageable ) tergantung kemampuan trader dalam menghadapinya.
Yang terpenting planning kita harus jelas, ada batasan resiko, tidak MEMBABI BUTA membuka posisi baru, dan sudah mempersiapkan Money management untuk menghadapi KEMUNGKINAN trend panjang yang bisa terjadi.
Berikut ini TIPS bagaimana menggunakan metode AVERAGING MARTINGALE yang baik dan benar sehingga mampu menghasilkan profit secara KONSISTEN.
1. MARKET SIDEWAYS.
Metode ini berjalan sempurna jika kondisi market bergerak sideways, BUKAN trend panjang. Market bolak balik dan mantul - mantul.
2. MONEY MANAGEMENT.
- Pengaturan jarak setiap posisi ( pipstep ), disarankan jangan terlalu dekat. Semakin dekat semakin high risk. Idealnya sekitar 20-30 pips buka posisi baru.
- Pengaturan lot bertingkat ( multiplier ), disarankan tidak menggunakan double lot faktor kali 2. Cukup menggunakan faktor kali 1,2 atau 1,3 atau 1,4 relatif cukup aman. Tidak terlalu boros margin.
3. HINDARI NEWS - NEWS FUNDAMENTAL.
Moment news biasanya memicu terjadi peningkatan volatilitas pergerakan harga dan trend panjang, khususnya news kategori bank sentral dan inflasi.
Meskipun metode ini sangat powerfull di market sideways, BUKAN berarti ketika mengalami kondisi trend panjang langsung gagal total alias MC. Ya tidak demikian. Trading forex itu sangat dinamis, tidak kaku. Ada aspek Money management yang turut berperan.
Penggunaan lot yang ketat akan meningkatkan probabilitas profit. Kemampuan "bertahan" semakin besar. Kebanyakan trader yang gagal karena menggunakan lot terlalu besar. Sebelum terjadi pembalikan arah, account sudah tewas duluan.
Oleh sebab itu kemampuan mempersiapkan dan menghitung resiko menjadi sangat penting. Metode ini tidak fokus kepada level entry harus tepat dan kemampuan menebak arah market, melainkan lebih kepada kekuatan Money management.
Semua strategi / metode itu bagus, dan tidak ada yang sempurna. Selalu memiliki sisi kelebihan dan kekurangan. Tugas kita TEMUKAN DAN PELAJARI sisi kelemahannya. Pada kondisi / situasi mana yang mendatangkan kerugian.Setelah kita mengetahuinya, selanjutnya HINDARI kondisi-kondisi tersebut. Latih dan lakukan secara KONSISTEN, saya yakin account kita akan semakin bertumbuh dan keberhasilan bisa diraih.
Profit datang bukan dari APA metodenya, melainkan bagaimana PEMAHAMAN dan KEDISIPLINAN kita menjalankan metode tersebut.
SALAM PROFIT KONSISTEN DAN OPTIMAL.
Silahkan SHARE Jika Bermanfaat.
0 Response to "Rahasia Menggunakan Strategi Martingale"
Posting Komentar