Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para trader ketika menjalani aktivitas trading adalah soal psikologis.
Mengapa psikologis menjadi hal yang sangat KRUSIAL ? Sebab pergerakan harga market sangat dinamis dan pergerakan tersebut di luar kontrol kita. Trading tidak sama seperti kegiatan sehari-hari atau bisnis fisik, di mana banyak faktor dapat dikendalikan.
50% faktor internal,
50% faktor eksternal.
Kalau di forex,
20% faktor internal,
80% faktor eksternal.
Volume transaksi dan Market Value-nya sangat besar sehingga tidak ada seorangpun / lembaga keuangan manapun dapat mengontrol pasar ini. Tugas kita bukan berusaha mengontrol pasar melainkan mengontrol diri sendiri.
Makanya tidak jarang kita sering mendengar nasehat bahwa faktor psikologi menjadi faktor terbesar penentu keberhasilan.
50% Mindset,
30% Money Management,
20% Metode.
Dimana mindset dan Money management masuk dalam faktor Psikologis.
Kemampuan psikologis adalah kemampuan mengontrol diri sendiri. Tantangan psikologis ini jauh lebih sulit daripada tantangan yang bersifat fisik karena kita menghadapi "lawan" yang tidak kelihatan, yaitu diri sendiri.
1. MENGALAHKAN EGO INGIN SELALU BENAR.
Manusia mempunyai persepsi, harapan, dan keyakinan yang dianggap suatu kebenaran, padahal belum tentu. Itu hanya subjektif. Dan manusia cenderung menyangkal, menolak dan "membantah" segala sesuatu yang tidak sesuai dengan persepsinya. Inilah yang dinamakan EGO.
Saya berikan contoh, kita beli di harga 1000, harapan kita apa ? Tentu saja INGIN UNTUNG, kita berharap harga akan naik di atas 1000.
Tetapi harga malah turun sampai 950. Lalu tindakan kita apa ? Pasti menunggu berharap harga berbalik, bukan ?
Kemudian misalkan harga turun lagi mencapai 900, tindakan kita apa ? Pasti menunggu lagi berharap harga berbalik naik, minimal kembali ke 1000, baru kita lepas di titik impas. MINIMAL TIDAK RUGI.
Inilah FAKTA manusia tidak mau salah, tidak mau rugi, dan tidak mau gagal karena manusia punya EGO INGIN SELALU BENAR.
Padahal sebetulnya yang namanya kesalahan, kerugian dan kegagalan adalah hal biasa, netral, dan tidak menakutkan. Toh bisa dipelajari dan diperbaiki supaya tidak terjadi lagi.
Namun karena manusia adalah mahkluk EGO dan EMOSIONAL, membuat hal itu ( kegagalan ) tampak menjadi sesuatu yang negatif dan harus dihindari.
Ini problem psikologi dan mental. Terjadi perang psikologi dalam diri kita masing-masing. Diperlukan kedewasaan dan kematangan dalam bersikap.
Oleh sebab itu solusi terbaik adalah persiapkan resikonya dahulu di awal. Kalaupun gagal, kita memang sudah siap dan tidak sampai terpuruk hancur bangkrut. Mempersiapkan resiko jauh lebih penting daripada mengharapkan profit.
Ada sebuah quote terkenal di dunia investasi yang harus senantiasa kita jadikan pegangan, Never invest money that you can not afford to lose. Only invest what you can afford to lose. Jangan investasikan uang yang anda tidak siap rugi / kehilangan.Tidak masalah jika kita melakukan kesalahan asalkan kita mampu mengambil pelajaran di balik kesalahan tersebut sehingga kita bertumbuh menjadi lebih cerdas, terampil dan bijak.
2. GREEDY KETIKA PROFIT TERUS.
Keserakahan adalah tantangan psikologi berikutnya ketika trader mulai sering mendapat profit. Timbul keyakinan dan rasa percaya diri yang semakin besar.
Saya tidak sedang membahas Beginner Luck yang biasanya di alami Trader pemula ( profit karena keberuntungan ). Tentu saja para Beginner luck ini tidak akan mampu bertahan di market dalam jangka panjang.
Namun maksud saya adalah trader yang sudah menemukan sistem trading / metode yang profitable dan cocok dengan kepribadiannya.
Trading forex adalah bisnis dengan peluang profit dan penghasilan tanpa batas. Potensinya sangat luar biasa. Disini letak bahayanya, jika trader mampu menghasilkan profit secara konsisten cenderung semakin BERNAFSU ingin mendapat lebih dan lebih lagi.
Oleh sebab itu trader harus memiliki target profit yang jelas dalam rentang waktu tertentu. Saya pribadi untuk account yang agresif target 50% sebulan, ini sudah cukup. Tidak perlu ditingkatkan lagi, jangan "dipaksa" profit lebih tinggi lagi.
Jika seandainya target itu sudah tercapai pada pertengahan bulan, maka selanjutnya OFF TRADING sampai akhir bulan, atau boleh tetap trading tapi dengan lot lebih kecil.
Bisnis ini mengajarkan kepada kita tentang arti kata CUKUP dan BERSYUKUR. Segala sesuatu yang tanpa ada batas ( atau berlebihan ) akan menghancurkan diri sendiri.
Belajar dari SEORANG PENJUDI PROFESIONAL. Jangan ketagihan / keterusan trading, tau kapan harus berhenti. TERTIB dan DISIPLIN !3. INGIN CEPAT BALAS DENDAM.
Ketika mengalami kerugian ( cut loss misalnya ) biasanya kita cenderung ingin secepat mungkin mengembalikan kerugian tersebut.
Transaksi berikutnya "diharuskan" mendapat profit yang besar sekaligus mampu meng-cover kerugian sebelumnya. Tuntutan kata HARUS inilah yang membebani psikologi.
Jika beginner luck melakukan hal ini, sudah pasti akan semakin hancur karena mereka tidak punya ilmunya. Hanya mengandalkan emosi dan nafsu balas dendam semata.
Trader berpengalaman meskipun sudah punya ilmunya namun tetap harus sabar, hati hati dan jangan terburu2 melakukan balas dendam.
Kita perlu sadar bahwa loss adalah bagian dari resiko bisnis. Ego harus bisa dikendalikan. Jangan salahkan market, ambil tanggung jawab, akui kesalahan, dan terima kegagalan sebagai proses pembelajaran. LET IT GO dan MOVE ON.Tidak perlu terburu-buru. Market itu selalu ada. Kita masih bisa trading lagi di minggu depan / bulan depan.
Ingat satu hal, selama masih ada modal ( equity ) artinya kita selalu punya kesempatan untuk mengembalikan kerugian yang pernah hilang. EQUITY DAN KESABARAN adalah segalanya.
Demikian lah ketiga tantangan psikologi yang senantiasa di hadapi para trader. Tantangan terbesar menjalankan bisnis ini bukan dari sisi teknis / keilmuan, tetapi dari sisi manusia dan psikologinya.
Trading adalah bisnis penuh HARAPAN ( HOPE ). Selain Fear dan Greedy, Hope bisa menjadi musuh terbesar yang dihadapi dalam trading. Kita harus mampu mengelola harapan yang menyelimuti pikiran sehingga kita dapat menyikapi bisnis ini dengan lebih rasional, bukan emosional.
Sadari bahwa ini market dunia, tugas kita bukan berusaha mengontrol pasar melainkan mengontrol diri sendiri. If you cannot control your emotions, you cannot control your money ( by. Warren Buffett ).
SALAM PROFIT KONSISTEN dan OPTIMAL.
Silahkan SHARE Jika Bermanfaat.
0 Response to "Tantangan Psikologis Yang Dihadapi Trader"
Posting Komentar